Sakit Kepala Banget Kenapa

Sakit Kepala Banget Kenapa

Banyak Ragam Jenisnya

Kira-kira apa yang menjadi penyebab dari sakit kepala kronis primer? Sayangnya, penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, sakit kepala kronis non-primer memiliki beberapa kemungkinan penyebab. Di antaranya adalah infeksi, peradangan, gangguan pembuluh darah otak, gangguan tekanan pada otak, hingga tumor otak.

Hal yang perlu diingat, sakit kepala berkepanjangan ini sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

Baca juga: 5 Hal tentang Migrain yang Perlu Diketahui

Mengganggu Penglihatan hingga Riwayat Kanker

Sakit kepala yang tak kunjung membaik bisa menandakan beberapa kondisi atau penyakit dalam tubuh. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila sakit kepala tak kunjung reda. Lantas, seperti apa sih gejala sakit kepala yang berbahaya dan diwaspadai?

Nah, berikut ini beberapa gejala sakit kepala yang berbahaya:

Baca juga: Sakit Kepala Cluster dengan Migrain, Sama atau Tidak?

Nah, kesimpulanya sakit kepala berkepanjangan yang tak kunjung membaik, bisa saja menandai adanya penyakit serius lainnya. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila mengalami gejala-gejala sakit kepala di atas. Nantinya dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk mendiagnosis dan mengetahui penyebab dari sakit kepala berkepanjangan.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Diagnosis Sakit Kepala Tegang

Dokter biasanya dapat mendiagnosis sakit kepala tegang hanya dari tanya jawab dan beberapa pemeriksaan fisik. Pada prosesnya, dokter akan bertanya mengenai gejala yang dialami pasien, seperti ciri nyeri yang dialami, lokasi, dan tingkat keparahan sakit kepala yang dirasakan.

Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik sederhana dengan menekan otot di sekitar leher dan pundak, atau mengetuk area kulit kepala dan wajah. Pada tahap ini, pasien biasanya merasakan nyeri. Dokter mungkin juga akan memeriksa apakah leher pasien terasa kaku.

Jika dari tanya jawab dan pemeriksaan fisik diketahui bahwa keluhan yang dialami pasien tergolong berat, sangat mengganggu, atau tidak kunjung hilang, dokter akan menyarankan pemeriksaan penunjang, seperti:

Mengganggu Penglihatan hingga Riwayat Kanker

Sakit kepala yang tak kunjung membaik bisa menandakan beberapa kondisi atau penyakit dalam tubuh. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila sakit kepala tak kunjung reda. Lantas, seperti apa sih gejala sakit kepala yang berbahaya dan diwaspadai?

Nah, berikut ini beberapa gejala sakit kepala yang berbahaya:

Baca juga: Sakit Kepala Cluster dengan Migrain, Sama atau Tidak?

Nah, kesimpulanya sakit kepala berkepanjangan yang tak kunjung membaik, bisa saja menandai adanya penyakit serius lainnya. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila mengalami gejala-gejala sakit kepala di atas. Nantinya dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk mendiagnosis dan mengetahui penyebab dari sakit kepala berkepanjangan.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Halodoc, Jakarta - Rasanya hampir tiap orang pernah mengalami sakit kepala, setuju? Namun, bagaimana dengan sakit kepala yang terjadi secara terus-menerus? Sakit kepala terus-menerus atau kronis juga disebut dengan sakit kepala berkepanjangan.

Sakit kepala berkepanjangan ini ditandai dengan sakit kepala yang terjadi minimal 15 hari dalam satu bulan dan terjadi selama tiga bulan berturut-turut. Hal yang perlu ditegaskan, sakit kepala berkepanjangan tak boleh dianggap remeh. Sebab bisa jadi kondisi tersebut menandai adanya keluhan kesehatan yang lebih serius.

Baca juga: 7 Tips Menghadapi Sakit Kepala Ketika Terkena Hujan

Sakit kepala tegang adalah jenis sakit kepala yang ditandai dengan nyeri ringan sampai sedang di kepala dan leher. Sakit kepala tegang sering kali digambarkan seperti ada tali yang mengikat kuat di sekitar kepala.

Sakit kepala tegang atau tension headache merupakan jenis sakit kepala yang paling sering terjadi. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa, terutama wanita.

Meski bisa cukup mengganggu, sakit kepala tegang umumnya dapat diatasi dengan obat-obatan dan pola hidup sehat. Namun, pada beberapa kondisi, misalnya sakit kepala yang terus berulang atau bertambah buruk, pemeriksaan oleh dokter perlu dilakukan.

Gejala Sakit Kepala Tegang

Gejala sakit kepala tegang umumnya berupa rasa sakit dan berat di dahi, kepala bagian atas, kedua sisi kepala, kulit kepala, maupun bagian belakang kepala dan bahu. Sakit tersebut dapat berlangsung selama 30 menit atau terus-menerus sepanjang hari.

Gejala lain yang dapat muncul adalah:

Berdasarkan lama berlangsungnya gejala, sakit kepala tegang dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

Perlu diketahui bahwa sakit kepala tegang berbeda dengan migrain. Pada penderita migrain, aktivitas fisik biasanya akan memperparah kondisi. Gejala migrain juga bisa disertai mual, muntah, dan gangguan penglihatan. Sebaliknya, aktivitas fisik tidak membuat sakit kepala tegang menjadi lebih parah.

Sakit kepala tegang yang hanya terjadi sesekali tidak memerlukan penanganan medis. Akan tetapi, sebaiknya konsultasikan kondisi Anda jika sakit kepala tegang terjadi beberapa kali dalam 1 minggu atau jika gejalanya sangat mengganggu.

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami sakit kepala dengan karakteristik seperti berikut:

Pengobatan Sakit Kepala Tegang

Pengobatan sakit kepala tegang bertujuan untuk meredakan gejala secepatnya dan mencegah sakit kepala kambuh. Sebagai langkah pertama untuk mengatasi sakit kepala tegang, pasien dapat segera mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas, seperti ibuprofen dan paracetamol, begitu gejalanya muncul.

Jika obat-obatan tersebut tidak dapat meredakan gejala, pasien disarankan untuk berkonsultasi ke dokter. Dokter akan mengevaluasi obat yang sebelumnya dikonsumsi pasien dan mungkin meresepkan obat-obatan yang lebih kuat, seperti:

Dokter juga dapat memberikan obat-obatan lain di samping pereda nyeri, seperti:

Penyebab dan Faktor Risiko Sakit Kepala Tegang

Sakit kepala tegang terjadi ketika otot di leher dan kulit kepala berkontraksi atau menegang. Belum diketahui mengapa hal tersebut terjadi. Namun, setiap penderita sakit kepala tegang bisa memiliki pemicu yang berbeda-beda.

Beberapa hal yang diketahui dapat memicu sakit kepala tegang adalah:

Mengganggu Penglihatan hingga Riwayat Kanker

Sakit kepala yang tak kunjung membaik bisa menandakan beberapa kondisi atau penyakit dalam tubuh. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila sakit kepala tak kunjung reda. Lantas, seperti apa sih gejala sakit kepala yang berbahaya dan diwaspadai?

Nah, berikut ini beberapa gejala sakit kepala yang berbahaya:

Baca juga: Sakit Kepala Cluster dengan Migrain, Sama atau Tidak?

Nah, kesimpulanya sakit kepala berkepanjangan yang tak kunjung membaik, bisa saja menandai adanya penyakit serius lainnya. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila mengalami gejala-gejala sakit kepala di atas. Nantinya dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk mendiagnosis dan mengetahui penyebab dari sakit kepala berkepanjangan.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Bergerak lambat seolah tanpa tenaga dan motivasi hidup menjadi salah satu karakteristik mamalia yang banyak tersebar di Amerika Selatan itu, kungkang atau sloth. Kenapa bisa begitu?

Salah satu penggambaran kungkang yang paling mengena dan membuatnya populer adalah lewat animasi Zootopia (2016). Dalam film tersebut sloth bermain peran sebagai staf birkorat; sebuah analogi yang pas soal karakter birokrasi di banyak negara.

Pada kenyataannya, sloth juga dianggap sebagai hewan yang 'malas' dan hanya melakukan sedikit aktivitas di luar tidur sepanjang hari. Bahkan, nama 'sloth' dalam diambil dari bahasa Inggris yang bisa diartikan 'malas'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 1749, naturalis Prancis Georges Buffon adalah orang pertama yang menggambarkan makhluk itu dalam ensiklopedia ilmu kehidupannya.

"Sloth ini adalah bentuk terendah dari keberadaan hewan. Satu kekurangan lagi akan membuat mereka tidak mungkin bisa bertahan hidup," kata Buffon dikutip The Conversation.

Ia juga menilai kukang merupakan hewan yang kelewat bodoh. Terkadang, hewan itu kerap salah mengira lengan mereka sendiri sebagai dahan pohon.

Fakta bahwa sloth bergerak lambat telah diungkap sejak hampir 64 juta tahun. Para ahli menunjukkan karakteristik semacam itu merupakan strategi bertahan hidup.

Para ahli di suaka di Kosta Rika memantau pergerakan dan pola aktivitas mamalia berjari tiga ini menggunakan pencatat data kecil yang digabungkan dengan alat pelacak di dalam ransel sloth.

Becky Cliffe, zoologist dari Swansea University, mengungkapkan hasil pemantauan ternyata bertentangan dengan kepercayaan populer.

"Bertentangan dengan kepercayaan populer, kami menemukan sloth sebenarnya tidak menghabiskan banyak waktu untuk tidur; mereka tidur hanya delapan sampai sepuluh jam sehari di alam liar," ungkap dia, yang juga peneliti di suaka di Kosta Rika.

"Mereka memang bergerak, tetapi sangat lambat dan selalu dengan kecepatan yang sama, hampir terukur."

Menurutnya, bergerak perlahan pasti membutuhkan lebih sedikit energi daripada bergerak cepat, dan prinsip inilah yang mendasari ekologi kungkang yang tidak lazim.

Sloth bukan satu-satunya makhluk yang mengadopsi langkah lambat. Ektotermik berdarah dingin seperti katak dan ular, umumnya bergerak lambat untuk menyesuaikan terhadap suhu dingin.

Hal itu karena ketidakmampuan mereka untuk mengatur suhu mereka secara independen dari lingkungan.

Mirip dengan kaum ectotherms, sloth bergantung pada penyesuaian perilaku dan postural untuk mengontrol kehilangan dan perolehan panas mereka sendiri, menunjukkan fluktuasi suhu inti harian hingga 10 ℃.

Dengan terus-menerus bergerak perlahan, sloth membakar sangat sedikit energi dan mampu berfungsi dengan tingkat metabolisme terendah sebagai mamalia yang tidak berhibernasi.

Perkiraan metabolisme terendah berkisar antara 40-74 persen dari nilai prediksi relatif terhadap tubuh sloth.

"Sebagai hasilnya, sloth tidak perlu menghabiskan banyak energi atau menghabiskan waktu untuk mencarinya (sumber energi)," kata Cliffe.

Pola makan di halaman berikutnya...

Selain itu, sloth dominan memiliki pola makan folivora (berbasis daun) serta mengonsumsi bahan dengan kandungan kalori yang sangat rendah.

Ada banyak mamalia lain yang makannya berbasis daun. Namun, biasanya hewan ini mengimbangi pola makan rendah kalori ini dengan mengonsumsi makanan dalam jumlah yang relatif besar.

Misalnya, monyet howler. Ia tetap bergerak dengan kecepatan normal tetapi mengonsumsi daun tiga kali lebih banyak per kilogram massa tubuh daripada kungkang, serta mencerna bahan makanan mereka dengan relatif cepat.

Sementara, kata Cliffe, kungkang diperkirakan memiliki durasi perjalanan makanan dari konsumsi ke ekskresi sekitar 157 jam hingga 50 hari (1.200 jam).

Cliffe, yang juga menjabat Founder dan Executive Director Sloth Conversation, menilai sloth melambat karena terbius oleh daun yang mereka makan.

"Sloth lambat karena mereka memakan daun yang membius mereka," kata dia dikutip laman resmi Sloth Conversation.

Sebagai efek pola makan rendah kalori, sloth mengorbankan jaringan otot. Meskipun terlihat cukup besar, sebagian besar penampakannya berasal dari bulu yang sangat tebal. Di balik bulu-bulunya, sloth kurus.

Untuk menghemat energi, sloth hanya memiliki 30 persen dari massa otot yang ada pada mamalia dengan ukuran yang sama.

Meski begitu, sloth memiliki susunan otot yang tidak biasa yang memberi mereka kekuatan yang mengejutkan dan daya tahan yang sangat tinggi terhadap kelelahan.

Tak cuma soal otot, sloth juga punya masalah penglihatan. Penelitian menunjukkan bahwa semua sloth memiliki kondisi genetik langka yang disebut "monokromasi batang". Artinya, kungkang tidak memiliki sel kerucut di mata yang dimiliki sebagian besar mamalia lain untuk melihat warna.

Cliffe menyebut ini membuat mereka benar-benar buta warna, penglihatan buruk dalam cahaya redup dan benar-benar buta di siang hari yang cerah.

"Sloth memperoleh kondisi aneh ini sejak lama - jauh sebelum mereka terputus dari trenggiling di pohon evolusi!"

[Gambas:Infografis CNN]

Sloth pada awalnya adalah penghuni tanah (seperti nenek moyangnya Giant Ground Sloths). Karena mereka sebagian besar sudah buta pada saat ini, pindah ke pepohonan adalah langkah yang berbahaya.

Tidak banyak hewan pemanjat buta. Mereka yang bisa melakukannya biasanya memiliki adaptasi luar biasa untuk mengatasi kekurangan penglihatan.

Sebagai hasil dari penglihatan yang buruk dan adaptasi hemat energi, sloth secara fisik tidak memiliki kemampuan untuk bergerak sangat cepat. Mereka tidak bisa lari dari pemangsa seperti monyet dan sebaliknya, mereka harus mengandalkan kamuflase.

Predator utama sloth, yakni kucing besar seperti Jaguar dan Ocelot, atau burung elang, semuanya terutama mendeteksi mangsanya menggunakan penglihatan.

Cliffe menduga sloth menghindari identifikasi sebagai mangsa dengan bergerak dengan kecepatan yang lambat yang membuatnya tidak diperhatikan.

"Mereka tidak malas, mereka hanya diam-diam," tandasnya.

Halodoc, Jakarta - Rasanya hampir tiap orang pernah mengalami sakit kepala, setuju? Namun, bagaimana dengan sakit kepala yang terjadi secara terus-menerus? Sakit kepala terus-menerus atau kronis juga disebut dengan sakit kepala berkepanjangan.

Sakit kepala berkepanjangan ini ditandai dengan sakit kepala yang terjadi minimal 15 hari dalam satu bulan dan terjadi selama tiga bulan berturut-turut. Hal yang perlu ditegaskan, sakit kepala berkepanjangan tak boleh dianggap remeh. Sebab bisa jadi kondisi tersebut menandai adanya keluhan kesehatan yang lebih serius.

Baca juga: 7 Tips Menghadapi Sakit Kepala Ketika Terkena Hujan

Komplikasi Sakit Kepala Tegang

Jika tidak ditangani dengan tepat, sakit kepala tegang dapat sering kambuh. Sakit kepala tegang yang sering kambuh bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan mengganggu tidur, terutama jika nyeri yang dirasakan tergolong parah.

Komplikasi lain yang dapat terjadi adalah rebound headache, yaitu sakit kepala akibat konsumsi obat-obatan secara berlebihan untuk mengatasi sakit kepala tegang. Rebound headache terjadi ketika tubuh menjadi terbiasa dengan obat yang digunakan sehingga sakit kepala muncul ketika pemakaian obat dihentikan.

Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk selalu berkonsultasi kepada dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan atau ketika obat-obatan tersebut tidak begitu meredakan gejala.